Arisan! 2

11 August 2012

RESMI dirilis pada 1 Desember lalu, “Arisan! 2” akhirnya tayang di Samarinda 22 hari sesudahnya. Film ini menjadi kejutan akhir tahun menyenangkan bagi para penggemar film dalam negeri berkualitas di Kota Tepian, meskipun ditayangkan bukan di studio utama.

source: megindo.net

Sekuel dari “Arisan!” yang dirilis delapan tahun lalu ini masih menampilkan wajah-wajah pemain yang sama, ditambah beberapa tokoh yang dimunculkan sebagai bagian dari “setelah delapan tahun berlalu…”, prolog dengan tampilan indah lewat pemandangan bawah laut dangkal perairan Gili Trawangan, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pergeseran isu dan fokus cerita dalam “Arisan! 2” cukup membedakannya dengan film pertamanya. Film “Arisan!” menampilkan betapa ringkihnya gaya hidup kosmopolitan, kemewahan hidup ala Jakarta sebagai bukti visual atas kemapanan di balik beragam masalah yang personal, serta menyuguhkan gambaran tentang riskannya memiliki orientasi seksual yang berbeda. Sedangkan “Arisan! 2” mengawali jalan cerita dengan isu “ketidakamanan” (insecurity) terhadap perubahan, dirangkai dengan rahasia, intrik dan ketidaklaziman sosial, lalu ditutup dengan kebijaksanaan tentang pentingnya menghargai hidup dan kehidupan itu sendiri. Semua mengalir selama 119 menit.

Kejenakaan satir masih menjadi poin penting dalam film produksi Kalyana Shira Films ini, karena kesan yang diterima oleh setiap pasang mata yang menonton “Arisan! 2” tentu saja berbeda. Namun itu tak perlu dipusingkan, karena yang perlu Anda lakukan hanyalah duduk, menikmati adegan demi adegan yang ditayangkan, serta mencoba untuk merasakan emosi yang muncul terlepas dari seberapa ideal penggambaran Anda terhadap para bintang pemainnya, atau seberapa baru hal yang Anda saksikan.
Sebagai bonus, Anda akan terpesona dengan sudut-sudut elok Gili Trawangan yang membuat “Arisan! 2” pantas disebut sebagai pemanja pandangan mata dan membuat kita tak sabar ingin berlibur di sana. Tidak hanya itu, ada sejumlah ikon wisata Indonesia lainnya yang menjadi tampilan kuat dalam film ini, salah satunya seperti Borobudur kala perayaan Vesak Nasional 2010. Cuplikan demi cuplikan gambar terlihat seperti video dokumentasi pribadi seorang turis, namun diatur sedemikian rupa sehingga tetap cantik mempesona.

Romantis Tanpa Tampilan Vulgar

Menampilkan isu yang mengundang kontroversi, “Arisan! 2” tetap menyuguhkan dinamika kehidupan orang dengan orientasi seksual yang berbeda.

Apabila di film pertama, Sakti (Tora Sudiro) digambarkan bingung menyikapi orientasi seksualnya, lalu akhirnya menjalin hubungan asmara dengan Nino (Surya Saputra), dalam “Arisan! 2” muncul sosok Octa (Rio Dewanto), dan Gerry (Pong Harjatmo), mitra asmara dengan skema yang berbeda.

Bagi kita di Samarinda (atau di Indonesia secara umum), mungkin masih banyak yang bergidik kala mendengar, membaca atau bahkan melihat segala sesuatu yang berhubungan dengan homoseksualitas, namun kepiawaian Nia Di Nata, sang sutradara, urusan homoseksualitas dalam “Arisan! 2” ditampilkan nyaris tanpa kevulgaran. Setidaknya masih lebih santun jika dibandingkan dengan film-film hantu berbau erotis yang kerap muncul belakangan ini.

Dalam “Arisan! 2”, romantisme diperlihatkan lewat sudut pengambilan gambar jarak dekat. Terfokus pada posisi dan gerakan tangan, lirikan mata, dan sebagainya baik antara pasangan yang gay maupun tidak.

Bertabur Cameo

Keseriusan sang sutradara dalam menggarap “Arisan! 2” terlihat dari seberapa apik film ini disajikan. Meskipun begitu, di luar dugaan, film ini bertabur banyak cameo.

Sebut saja seperti Shanty, Titi DJ, Melissa Karim, Aming dan sejumlah nama lainnya yang benar-benar ditampilkan sebagai diri mereka sendiri untuk memperkuat penggambaran kaum sosialita Jakarta sejumlah tokoh utamanya. Bahkan dalam beberapa adegan, sejumlah bintang cameo juga ikut melemparkan sepatah dua patah dialog nyelekit yang mengundang gelak tawa.

Kemunculan para bintang tanpa peran ini, seolah membuat “Arisan! 2” hadir sebagai bentuk reuni yang santai. Menjadi satu lagi hal menarik lagi sebagai alasan untuk menonton dan menyerap film ini.

[]