Siapa Dragono Halim?

Sebuah Perkenalan

DI ERA serba internet kayak sekarang, sudah lumayan gampang untuk mengetahui tentang seseorang. Disadari atau tidak, jejak digital yang bersangkutan pasti bertebaran di mana-mana. Jadi, sesedikit apa pun informasi yang tersedia, tinggal ditemukan dan dikumpulkan. Minimal cukup lah buat menjawab pertanyaan: “Siapa sih dia?

Halaman ini, misalnya. Salah satu bagian dari blog dragonohalim.com, yang berisi … katakanlah … sebuah perkenalan singkat.

Dragono Halim adalah nama lengkap asli, seperti yang tertera di Akta Kelahiran sampai paspor elektronik dan pelbagai dokumen legal lainnya. Kecuali di kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), yang ditulis Dragon Halim. Entah karena sang petugas salah membaca, atau barangkali sebutan “Dragono” yang memang sebegitu tidak lazimnya digunakan sebagai nama orang Indonesia. Untungnya kekeliruan ini sudah berhasil direvisi.

Seorang keturunan Cina (atau Tionghoa, silakan saja pakai yang mana) dari Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), dan saat ini sedang tinggal di Jakarta. Itu sebabnya dalam blog ini ada dua kategori khusus yang membahas perihal kecinaan, dan yang berhubungan dengan kota Samarinda. Selain itu, ada Random Thoughts yang topiknya acak; ada The Aftertaste yang bukan ulasan, melainkan berbagi kesan; juga ada The Notion dengan tulisan-tulisan yang dulu pernah terbit di koran.

Lantaran ini adalah situs web personal, semua tulisan, pembahasan, argumentasi, dan pernyataan yang termuat di dalamnya merupakan pendapat pribadi. Selain kutipan, tentu saja. Sesuai tagline: “Area legal untuk sok pintar.” Sehingga akan lebih baik jika tidak terlalu terbawa perasaan ketika menemukan hal-hal yang dianggap bertentangan. Ya … kalaupun baper sih enggak apa-apa juga, namanya juga manusia. Yang penting didiskusikan, jangan dibiarkan menggantung. Nanti menjuntai kepanjangan, dragging dan merepotkan.

Rasanya, cukup segitu dulu di sini. Selebihnya, cari pakai Google saja. Pasti muncul beberapa halaman dengan isi yang relevan.

Terima kasih.

In a TL;DR version, I would like to put it this way.

A former newspaper journalist/photojournalist/news editor for more than 7 years from a small town in Kalimantan (Indonesian part of Borneo), and has been building his passion for Chinese cultural storytelling and conversation in Indonesia.

He now actively writes and shares about Chinese culture, philosophy, and Buddhism in a variety of media and platforms in addition to his work as a corporate and strategic communications professional.

[]