Taken 2

241
views

TERNYATA perlu empat tahun, untuk kembali menghadirkan Liam Neeson dalam “Taken 2”, sekuel dari “Taken” (2008).
Tak jauh berbeda dengan film pertamanya, “Taken 2” masih berkisah tentang penculikan. Bahkan ikatan cerita antara “Taken” dan “Taken 2” begitu eksplisit, namun tak sampai mengganggu para penonton yang belum pernah menyaksikan film sebelumnya. Semua pertanyaan “mengapa” yang muncul pada awal dan pertengahan film akan dijawab tuntas di bagian akhir.

“Taken 2” diawali dengan adegan pemakaman para penjahat dari film pertama, kelompok penculik yang beraksi di Paris dan hampir mengorbankan Kim (Maggie Grace), putri Bryan (Liam Neeson). Di akhir adegan, Murad Hoxha (Rade Šerbedžija – entah bagaimana ini cara nyebutnya), pimpinan geng penculik pun bersumpah untuk melakukan pembalasan dendam.

source: filmofilia.com

Liburan yang berlangsung di Turki berubah menjadi petaka, saat geng penculik berhasil melacak keberadaan Bryan beserta keluarganya. Rencana makan siang romantis Bryan dan Lenore (Famke Janssen), mantan istrinya, berubah menjadi aksi kejar-kejaran. Mereka tertangkap, namun Kim masih bertahan di hotel, dan berhasil lolos dari kejaran penjahat. Kim menjadi kunci dari aksi-aksi Bryan selanjutnya.

Keberanian Kim dan kecerdasan Bryan membuat cerita bergulir dinamis. Beberapa bagian menampilkan kerja sama yang menarik antara mereka berdua, baik sebagai tim, maupun sebagai ayah dan anak. Hanya saja, lantaran sosok Liam Neeson yang identik dengan citra dewasa (rada tua, no offense) dan bijaksana, membuatnya terlihat agak ringkih dalam adegan-adegan berkelahi. Ada celah antara kegesitan Liam Neeson dan para musuh-musuhnya ketika beradu fisik. Di sejumlah adegan celah tersebut nyaris melebar. Selebihnya, Liam Neeson tampak kurang cocok gimanaaa gitu, sebagai mantan suami Lenore.

Sebagian besar adegan dalam “Taken 2” diambil di Istanbul, Turki. Beberapa sudut pengambilan gambar, sangat gamblang menonjolkan keindahan kota pelabuhan tersebut. Para penonton pun dengan mudah menganggap bahwa film yang disutradarai oleh Olivier Megaton ini menjadi tayangan promosi pariwisata Turki. Uniknya, keindahan Istanbul dimunculkan secara konsisten baik dalam bagian cerita yang santai, maupun yang penuh dengan tekanan. Tak ketinggalan sejumlah detail menarik, yang mampu memperkuat gambaran Istanbul sebagai kota indah. Misalnya, lorong-lorong pasar, eksterior permukiman, interior tempat umum, suara-suara, jalan-jalan kecil, maupun tata ruang. Semuanya menjadi hiburan visual bagi para petualang.

Masih belum jelas, apa tanggapan warga Samarinda terhadap film yang sudah tayang sejak Rabu (3/10) lalu ini. Bagi saya, “Taken 2” sangat menarik untuk ditonton para penggemar film laga, terlebih untuk mereka yang sudah pernah menyaksikan film pertamanya. Karena film ini bisa disebut sebagai ujung akhir drama dendam antara Bryan dan geng penculik. Apalagi “Taken 2” diakhiri dengan adegan yang mencuatkan tema moral semacam “pilihan nurani”, langsung dari tangan Liam Neeson sendiri.

[]

Posted from WordPress for BlackBerry.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

5 × two =