Bandara Internasional di Samarinda, Kenapa Tidak?

255
views

JULI 2014, The Guardian menyatakan bahwa secara matematis bepergian dengan pesawat terbang 3 ribu kali lebih aman ketimbang mengendarai motor. Dengan ini, tidak berlebihan jika pesawat terbang dinobatkan sebagai moda transportasi paling efektif dan efisien. Efektif dalam menjangkau lokasi selama ada landasan pacunya, dan efisien dalam kecenderungan biaya.

Pertimbangan itu juga yang dimiliki warga Samarinda, yang sayangnya masih harus “membuang” 2,5 hingga 3 jam perjalanan darat ke luar kota, demi menjangkau bandara berstatus internasional yang baru saja berganti nama. Padahal, setidaknya ada lima alasan yang membuat Kota Samarinda berhak punya bandara berkelas internasional.

1. Ibu Kota Provinsi

Sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Timur, Samarinda menjadi pusat pemerintahan, pintu gerbang birokrasi, dan sentra kebijakan untuk hampir semua sektor. Cepat atau lambat, perkembangan semua sektor tersebut akan melibatkan kerja sama dengan pihak asing. Sehingga akan lebih efisien bila akses penerbangan internasional dibuka di kota ini.

2. Lokasi: Jarak yang Lebih Adil

Silakan buka peta, lihat posisi Samarinda. Kota ini relatif terhubung dengan banyak wilayah lain di bagian utara maupun sekitarnya. Samarinda tersambung langsung dengan Tenggarong-Tenggarong Seberang, Muara Badak-Bontang-Sangatta, Sangasanga-Muara Jawa-Samboja, termasuk Balikpapan-Penajam Paser Utara-Paser. Sehingga, bakal lebih banyak warga Kaltim yang diuntungkan secara waktu dan biaya, jika bandara internasional berada di Samarinda. Bisa jadi ini juga yang menjadi dasar penentuan Samarinda sebagai ibu kota provinsi.

3. Lebih Banyak Penduduknya

Berdasarkan “Samarinda Dalam Angka 2014” yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Samarinda, jumlah penduduk pada 2013 lalu mencapai lebih dari 805 ribu jiwa. Angka ini jauh lebih besar dibanding–sebut saja–Balikpapan, yang berdasarkan data per 1 Juni 2014 lalu dihuni 684 ribuan penduduk. Anggap saja, makin banyak jumlah penduduknya, makin tinggi pula tingkat keberangkatannya. Dan jangan lupa, ada juga alasan nomor 2.

4. Daya Beli dan Konsumsi

Terkait dengan asumsi dari alasan nomor 3, makin banyak jumlah penduduknya, makin tinggi pula tingkat konsumsinya. Baik dilihat dari frekuensi; mulai dari pemasukan parkir di bandara, pembelanjaan di vendor-vendor dalam terminal bandara, dan penjualan tiket pesawat, maupun dari kuantitas serta daya belinya.

Di sisi bisnis, modal bisa kembali lebih cepat. Lantaran apabila bandara internasional ada di Samarinda, ada banyak orang yang merasa lebih mudah untuk melakukan perjalanan, omzet pun meningkat. Bahkan bukan mustahil, sebagian besar “keriuhan” yang berlangsung di bandara kota tetangga setiap harinya, berasal dari warga Kota Samarinda.

5. Masih Luas

Ketersediaan wilayah, merupakan salah satu kunci penting untuk membangun dan mengembangkan sarana penting, termasuk bandara. Bandara Samarinda Baru (BSB) yang bangunan terminal dan konstruksi sisi daratnya sudah rampung, disebut Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim Zairin Zain memiliki luas 310 hektare, dan akan ditambah menjadi 470 hektare. Jauh lebih leluasa dibanding luas bandara internasional yang sudah ada sebelumnya, dengan lahan kurang lebih 300 hektare.

Interior ruang terminal Bandara Samarinda Baru, yang bangunan sisi daratnya telah selesai namun landasan pacunya masih dalam pengerjaan. *sigh*.
Interior ruang terminal Bandara Samarinda Baru, yang bangunan sisi daratnya telah selesai namun landasan pacunya masih dalam pengerjaan. *sigh*. Source: bontang.prokal.co

Terlepas dari lima alasan di atas, sebenarnya setiap kota berhak dikembangkan semaksimal mungkin, dengan ketersediaan bandara internasional sebagai salah satu bentuk pencapaiannya. Meskipun begitu, keinginan ini harus sesuai ketentuan pemerintah, berupa Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Pasal 256). Selebihnya, kita tunggu saja.

[]

Artikel ini juga dimuat di Undas.Co, situs andalan Samarinda. 🙂

1 COMMENT

  1. Kami setuju banget ada bandara internasional diSamarinda, pas banget itu alasan #1dan #2 apalagi nomor 2, Samarinda memang ke mana-mana untuk menghubungkan Kalimantan Timur, di tengah.
    Ada bandara Samarinda, akan banyak hal yang terbuka juga jalannya.

    -Salam Sangatta-

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

16 − twelve =