Apapun Kondisinya, Cinta Tetaplah Cinta

15 August 2012

DENGAN semua pro dan kontra yang mengiringinya, Valentine’s Day tetap ada. Selalu diperingati setiap 14 Februari dengan segala macam latar belakangnya. Ada yang sekadar ikut-ikutan. Ada yang memang ingin memanfaatkannya sebagai momen spesial bersama kekasihnya, dengan makan malam romantis dan hadiah cokelat maupun bunga. Ada yang mengisinya dengan berkumpul bersama keluarga sebagai orang-orang yang dicinta. Ada juga yang merayakannya supaya bisa mendapatkan sesuatu yang “lebih” dari pacarnya, ini yang bikin bahaya.

Selain itu, ada juga yang “merayakan” Hari Valentine dengan cara yang berbeda, yakni dengan menolaknya, memprotesnya, bahkan meminta pemerintah (atau siapapun yang merasa berhak) untuk melarangnya. Semua dengan satu tujuan, yakni untuk membuat anak muda Indonesia terhindar dari tindakan yang tidak bertanggung jawab walaupun dilakukan atas nama CINTA.

Baik yang mendukung, menolak maupun yang cuek dengan Hari Valentine, semua punya alasan masing-masing. Sah-sah saja. Tapi yang jelas, ada atau tidak ada Hari Valentine, manusia yang berpikiran bejat, akan selalu bisa berpikiran bejat.

Sedangkan seseorang yang sungguh-sungguh mencintai pasangannya, akan tetap mampu dan berusaha mampu mencintai pasangannya tanpa peduli ada atau tak ada Hari Valentine.

Terakhir, wahai para jomblo, janganlah Hari Valentine memberikan kegalauan bagimu. Semangat!

[]

Twitter’s Snippets

“Kepala sempit, kalau Valentine’s Day itu ya sebatas urusan kulit ketemu kulit dan aktivitas perselangkanganan.

“Ya memang sih, kalo perkara adu syahwat, cewek itu kebagian rugi ganda. Jadi, mesti dipastikan dulu cowoknya, punya integritas hati ga?”

“At least, kalo memang cowoknya bertanggung jawab secara seksual, dia ga bakal maksa ceweknya dan ga sampai ceroboh.”

p.s. Ngomongin soal intercourse in the name of love with the invinsible bond, cewek berhak dan seharusnya bisa menolak kalau diajak macam-macam sama cowoknya. Toh si cowok juga pasti “minta”-nya pakai rayuan yang 50 persennya kebenaran, dan sisanya masih diragukan kejelasannya. Kalau sampai akhirnya si cewek terbujuk dan memberikan yang diminta, mending jangan jadi Drama Queen deh. Semoga nggak sampai menghasilkan kehamilan. Bersikaplah tenang untuk bisa menghadapi apa yang masih bisa terjadi, nanti. Masalah memang selalu bikin susah, tapi bagaimanapun penyesalan selalu datang belakangan. Kebanyakan meratap, hanya akan memperberat keadaan dan nggak bakal menghasilkan kebaikan selain batin yang mengalami keletihan.